Advertisement

Stabilkan Harga Pangan Jelang Lebaran, Pemprov Jateng Kembali Galakkan Pasar Murah

Media Digital
Kamis, 28 Maret 2024 - 17:37 WIB
Mediani Dyah Natalia
Stabilkan Harga Pangan Jelang Lebaran, Pemprov Jateng Kembali Galakkan Pasar Murah Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah menggelar Pasar Murah Ramadan Berkah, Kamis (28/3 - 2024). Istimewa

Advertisement

SEMARANG–Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah menggelar Pasar Murah Ramadan Berkah sebagai upaya stabilisasi harga jelang Lebaran. Beragam produk pertanian dan olahannya, dipamerkan dan dijual dengan harga terjangkau.

Sejumlah komoditas pertanian yang dijual antara lain, kentang dengan harga hanya Rp14.000/ kg, sementara di pasar Rp18.000/ kg. Labu siam, dibandrol per kilo dengan harga Rp6.000, di pasar Rp8.000.

Advertisement

Cabai merah keriting bisa diperoleh dengan harga Rp8.000/ 200 gram. Selain itu beragam jenis sayur organik di jual dengan harga bervariasi, antara 5.000 sampai 20.000/ pack.

"Ini untuk memotong mata rantai, jadi langsung dipasarkan di Dinas Pertanian. Dan, harganya tadi kami cek betul, jauh lebih murah,” kata Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat mengecek langsung pelaksanaan pasar murah di Kantor Distanbun Jateng pada Kamis (28/3/2024).

Nana menyambut positif kegiatan yang mempertemukan langsung antara petani dengan konsumennya. Sebab, Petani untung lebih besar karena langsung bertemu konsumen. Sementara konsumen, dapat komoditas pertanian yang berkualitas dengan harga murah.

Nana mengatakan, pasar murah gencar diselenggarakan selain untuk membantu daya beli masyarakat di masa ramadan dan menjelang lebaran, juga sebagai upaya stabilisasi harga dan menjaga ketersediaan pasokan pangan.

“Kami menjamin ketersedian pangan di Jateng ini cukup. Belilah secukupnya, karena ketersediaan pangan di Jateng sampai setelah hari raya masih tersedia,” tuturnya.

Nana memperkirakan selama Ramadan hingga Lebaran, perputaran uang mengalami peningkatan. Volume transaksi makanan dan minuman diprediksi naik antara 30% hingga 40%.

Demikian pula sektor lain. Seperti perdagangan, perhotelan/ pariwisata dan transportasi. Tingginya perputaran uang ini, diharapkan berdampak positif dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat Jateng.

“Kami harapkan kondisi ini bisa terjaga. Di sini peran pemerintah dengan stakeholder lainnya akan terus melakukan pemantauan. Kita akan terus melakukan pengawasan terkait perkembangan-perkembangan ini,” ujarnya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Joko Pinurbo Berpulang, Okky Madasari : Karyanya Akan Selalu Relevan

Bantul
| Sabtu, 27 April 2024, 15:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement