Advertisement

Grebeg Gethuk 2024 Kembali Digelar di Alun-alun Kota Magelang

Nina Atmasari
Jum'at, 26 April 2024 - 08:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Grebeg Gethuk 2024 Kembali Digelar di Alun-alun Kota Magelang Konferensi pers terkait kegiatan Grebeg Gethuk yang akan digelar di Alun-alun Kota Magelang pada Minggu, 28 April 2024, Kamis (25/4 - 2024). Ist

Advertisement

Harianjogja.com, KOTA MAGELANG—Grebeg Gethuk kembali akan digelar di Alun-alun Kota Magelang pada Minggu, 28 April 2024. Event kolosal seni budaya ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Kota Magelang tahun 2024.

Tentu saja event ini banyak dinantikan masyarakat setelah ditiadakan karena pandemi Covid-19 sejak 2020 silam. Pertama kali pada tahun 2006 Grebeg Getuk diadakan sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi.

Advertisement

Didalamnya menyajikan proses terjadinya Kota Magelang dalam bentuk dramatisasi dari Prosesi Penetapan Perdikan Mantyasih, Penyerahan Prasasti Mantyasih, Bulu Bekti Gunungan Palawija, Sendratari kolosal dan puncaknya Grebeg Getuk.

Sugeng Priyadi, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, menjelaskan Grebeg Gethuk telah menjadi event tahunan dengan maksud dan tujuan untuk memperkuat branding Kota Magelang sebagai Kota Getuk.

Tahun ini, lanjut Sugeng, ada satu gunungan getuk dengan ukuran besar dan empat gunungan kecil yang akan digerebek. Tujuannya untuk memecah keramaian supaya tidak berpusat pada satu gunungan besar saja.

"Tahun ini Grebeg Gethuk dibarengi dengan Festival Gethuk di Alun-alun sebagai ikon Kota Magelang. Ini sudah menjadi event nasional. Harapannya menjadi internasional, berkelas lebih tinggi," jelas Sugeng pada Konferensi Pers di Ruang Sidang Lantai 2 Kantor Setda Kota Magelang, Kamis (25/4/2024).

Prosesi Grebeg Gethuk akan diisi pentas kesenian daerah (7 sanggar tari lokal), pentas kesenian luar daerah (8 kabupaten peserta pameran), pentas musik Magelang Sparkle, drumband Akmil, tari kolosal Gugur Gunung, Sendratari Kolosal Babad Mahardika dan doa bersama.

"Untuk Gunungan Palawija ada 17, sesuai dengan jumlah kelurahan di Kota Magelang. Maknanya, palawija itu merupakan lambang kesuburan, yang akhirnya dinikmati masyarakat dan disimbolkan dengan grebeg," imbuh Sugeng.

Adapun dengan adanya Festival Gethuk (26-28 April 2024) maka akan lebih mengeksplorasi varian produk getuk dari berbagai daerah antara lain Sragen, Banyumas, Karanganyar, Kabupaten Magelang, Klaten, Kabupaten Semarang, Kebumen, Salatiga, dan Temanggung.

Event ini memberi ruang ekspresi, edukasi, sekaligus mengangkat potensi kearifan lokal (sejarah, kuliner, pariwisata, seni budaya dan ekonomi kreatif) serta meningkatkan daya saing daerah di lingkup regional-nasional, terutama dalam upaya mendorong sektor pariwisata dan sektor-sektor terkait lainnya.

Selain aneka Gethuk, pada kegiatan ini juga akan ditampilkan pameran produk kerajinan, industri kecil, asessories, kriya seni budaya, ekraf, busana, kuliner tradisional, heritage, dan sebagainya. Sedikitnya ada sebanyak 90 stan khusus Gethuk, sedangkan stan UMKM makanan lainnya terpisah di luar area stan Festival Gethuk. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Perbaikan Jalan Rusak di Kulonprogo Mulai Dikerjakan, Total Anggaran Rp16 Miliar

Kulonprogo
| Minggu, 05 Mei 2024, 19:47 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement