Petani Kopi Temanggung Utung Besar, Harga Komoditas Naik 300 Persen
Advertisement
Harianjogja.com, TEMANGGUNG—Harga kopi Temanggung, Jawa Tengah di tingkat petani naik tinggi hingga 300 persen.
Kenaikan harga kopi Temanggung dari Rp22.500 hingga Rp27.500 per kilogram menjadi Rp73.000 hingga Rp85.000 per kilogram.
Advertisement
"Harga kopi naik hingga 300 persen jika di bandingkan dengan harga jual kopi di tahun 2021-2022," kata Kepala Desa Gemawang Musiran di Temanggung, Senin (8/7/2024).
Menurut dia harga jual kopi Temanggung ditentukan oleh kualitas, jika kopi petik campur atau sering disebut dengan kopi kualitas asalan harga jual Rp73.000, namun jika petiknya sudah merah semua maka harga bisa di atas Rp80.000 per kilogram.
"Harga tersebut belum disortir, kalau sudah disortir, yang jelek dan pecah sudah dipisah maka harga bisa lebih dari itu," katanya.
Ia menjelaskan, meningkatnya kualitas kopi Temanggung memang tidak hanya tergantung dari proses pascapanen saja, namun juga tergantung dari perawatan dan pemilihan benih kopi yang teliti, sehingga selain kualitas juga akan meningkatkan kuantitas saat panen raya.
Musiran menyampaikan, selama ini petani kopi robusta di wilayahnya sudah mulai memperhatikan budidaya, dengan budi daya dan pemilihan benih yang bagus maka akan berimbas pada kualitas dan kuantitas kopi.
BACA JUGA: Jenazah Bocah Laki-Laki Ditemukan di Pantai Baron Gunungkidul
"Alhamdulillah dengan budi daya yang sudah kami lakukan dengan baik, perkiraan tahun ini ada peningkatan produksi sampai dengan 30 persen," katanya.
Ia menuturkan dengan budi daya yang baik maka dalam satu pohon kopi Temanggung bisa menghasilkan sebanyak 10 kilogram kopi basah (kopi gelondong), bahkan bisa lebih manakala kondisi tanah, perawatan dan pemupukan dilakukan secara berkelanjutan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto menghimbau, agar petani kopi di Temanggung tetap mempertahankan kualitas kopi, selama ini kopi Temanggung dikenal sebagai kopi yang mempunyai kualitas terbaik.
"Harus dipertahankan, jangan sampai karena harga jual kopi Temanggung saat ini mahal, petani tidak lagi peduli dengan kualitas kopinya," katanya.
Ia menyampaikan, masa panen raya kopi robusta Temanggung cukup panjang, karena petani harus menunggu kopi merah untuk dipanen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement