Advertisement

Agar Tak Booming Sesaat, Objek Wisata di Magelang Didorong Tingkatkan Tata Kelola

Nina Atmasari
Kamis, 11 Juli 2024 - 09:27 WIB
Ujang Hasanudin
Agar Tak Booming Sesaat, Objek Wisata di Magelang Didorong Tingkatkan Tata Kelola Direktur DTW Ketep Pass, Mul Budi Santoso mengajak peserta berdiskusi, dalam kegiatan Pelatihan Tata Kelola, Bisnis, dan Pemasaran Destinasi Wisata, Rabu (8/7/2024). - Ist/dok

Advertisement

Harianjogja.com, MAGELANG-- Daya tarik wisata (DTW) atau objek wisata di Kabupaten Magelang didorong untuk melakukan manajemen dengan baik agar tidak hanya ramai (booming) sesaat tetapi bisa mempertahankan pengunjung agar tetap banyak yang datang.

Hal itu diungkapkan Direktur DTW Ketep Pass, Mul Budi Santoso seusai menjadi narasumber kegiatan Pelatihan Tata Kelola, Bisnis, dan Pemasaran Destinasi Wisata. Kegiatan yang digelar selama tiga hari, Selasa-Kamis (9-11/7/2024) ini dilaksanakan di Grand Artos Hotel & Convention Magelang. Peserta kegiatan ini adalah 50 pengelola DTW di Kabupaten Magelang.

Advertisement

Mul Budi Santoso menyebutkan banyak DTW yang booming saat muncul, namun kemudian tumbang. Pengunjungnya membludak saat DTW tersebut baru dibuka, namun tak berapa lama jumlah pengunjung menurun hingga sepi. Menurutnya, hal itu terjadi karena kurangnya tata kelola yang baik.

"Banyak DTW yang booming kemudian tumbang di tengah jalan, karena ini terkait bagaimana mereka [melakukan] menajemen DTW itu sendiri, yaitu kurangnya tata kelola yang baik," katanya.

Ia mengakui sudah banyak DTW yang melakukan manajemen dengan ilmu yang diperoleh secara autodidak. Mereka mencari ilmu sendiri dan menerapkannya langsung dalam pengelolaan DTW, karena manajemen sudah menjadi tuntutan dalam mengelola DTW.

Atas dasar itulah ia menyambut baik Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinparpora) yang melaksanakan kegiatan pelatihan ini.

"[Pelatihan] Ini menjadi sarana memberikan kebutuhan informasi dan update regulasi sehingga pelaku DTW bisa mendapatkan informasi, pengalaman dan regulasi terbaru untuk bisa diterapkan di DTW masing-masing," katanya.

BACA JUGA: 10 Wisata Keren di Magelang Selain Candi Borobudur 

Dari ilmu tersebut, DTW diharapkan mampu bertahan dan berdaya saing. Dengan banyak munculnya DTW baru, jika masing-masing dikelola dengan baik, maka akan saling melengkapi. Semakin banyaknya DTW, akan semakin menarik semakin banyak wisatawan luar daerah untuk datang ke daerah tersebut. Jadi, DTW dapat mempertahankan jumlah pengunjungnya agar tetap tinggi.

Kepala Disparpora Kabupaten Magelang Mulyanto dalam pembukaan kegiatan tersebut mengungkapkan keberadaan Candi Borobudur yang ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) menjadi peluang yang harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh pelaku wisata. Untuk itu diperlukan pengembangan kekuatan dan daya potensi yang dimiliki pengelola DTW di Kabupaten Magelang.

”Tujuan utama pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kemapuan para pengelola DTW, desa wisata dan destinasi wisata lainnya. Dalam melakukan tata Kelola, bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata,” ungkapnya.

Ketua Forum Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Magelang Edwar Alfian menyebut bahwa di wilayah Kabupaten Magelang ada sekitar 300 DTW mulai dari wisata alam, buatan, maupun desa wisata. Ia berharap para pelaku wisata bisa mampu membaca lingkungan sekitar.

"DTW harus berperilaku yang baik, jangan acuh tak acuh terhadap pelayanan dan jangan arogan. Selain itu, asuransi di DTW juga sangat penting. Kami berharap teman-teman secara profesional, ketika sudah mendeklarasikan memiliki DTW atau desa wisata, semua harus dipertanggungjawabkan termasuk keselamatan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024

Gunungkidul
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement