Advertisement
Untidar Resmikan Pusat Studi Pariwisata dan PUI Borobudur, Pelajari Pengembangan hingga Dampak di Masyarakat

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG-- Universitas Tidar resmi meluncurkan Pusat Studi Kajian Kepariwisataan dan Kebudayaan serta Pusat Unggulan Iptek (PUI) Borobudur sebagai salah satu langkah strategis dalam mendorong riset, pelestarian budaya, dan pengembangan destinasi wisata berbasis masyarakat lokal atau komunitas.
Kegiatan ini dilangsungkan di Gedung Kuliah Umum dr. H.R. Suparsono dan dihadiri oleh jajaran rektorat dan perwakilan dari Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BOB), Magelang Rabu (4/6/2025).
Advertisement
BACA JUGA: Wali Kota Magelang Ajukan Dana Cadangan Pembangunan Gedung Balai Kota Sampai 2027
Rektor Untidar, Prof. Sugiyarto, menjelaskan pendirian pusat studi dan PUI ini selaras dengan posisi strategis Untidar sebagai satu-satunya perguruan tinggi negeri di Kota Magelang.
“Untidar memiliki historis dan budaya sebagai satu-satunya universitas negeri di Kota Magelang yang letaknya dekat dengan Candi Borobudur sebagai salah satu warisan budaya dunia," ujar Prof. Sugiyarto.
Dengan adanya Pusat Unggulan Iptek (PUI) Borobudur, ia berharap dapat memajukan kearifan lokal budaya, termasuk dampak dan korelasinya dengan masyarakat sekitar Candi Borobudur. Ke depannya, PUI ini juga diharapkan memberi nilai tambah bagi pengalaman pengunjung, khususnya wisatawan internasional.
Ia menegaskan bahwa kehadiran PUI tidak hanya untuk riset, tetapi juga sebagai upaya pemberdayaan dan penguatan keterlibatan masyarakat lokal dalam pembangunan pariwisata yang inklusif.
Pada kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan Kerjasama atau MoU antara Untidar oleh Rektor dan Direktur Utama BOB oleh Agustin Peranginangin.
Dekan Fakultas Ekonomi Untidar, Prof. Izza menambahkan kolaborasi ini membuka peluang konkret bagi mahasiswa.
“Pusat Unggulan Iptek ini yang menaungi berbagai macam aktivitas multidisipliner yang mendukung pengembangan Borobudur, mulai dari aspek ekonomi, literasi, sejarah, konservasi teknik, hingga pemberdayaan masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Dengan adanya MoU ini, kata dia, mahasiswa Untidar dapat melakukan magang, KKN, dan penelitian, serta pengabdian masyarakat dengan fokus pada Borobudur. Ia mencontohkan salah satu penelitian di Untidar misalnya yang mengangkat tema pengelolaan sampah dan peran serta masyarakat di kawasan wisata Borobudur dan sekitarnya.
Prof. Izza menegaskan bahwa keberadaan PUI akan terus berkelanjutan dan perkembangan dengan melibatkan stakeholder ke depannya.
“PUI ini bukan semata proyek satu kali. Proyek ini merupakan proyek yang berkelanjutan dengan target yang jelas. Borobudur merupakan salah satu warisan budaya besar dan sesuai dengan visi Untidar yang unggul dalam budaya dan kewirausahaan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mandiri Jogja Marathon Manjakan Pelari Dan Pengunjung Dalam Race Pack Collection
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Advertisement
Advertisement