Advertisement
Bupati Magelang Bertekad Tuntaskan Masalah Sampah di Tingkat Desa

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG—Bupati Magelang, Grengseng Pamuji mengatakan masalah sampah harus bisa diatasi di tingkat desa. Dinas Lingkungan Hidup akan memetakan pengolahan sampah di masing-masing desa.
Hal itu ditegaskan Grengseng Pamuji, dalam acara Deklarasi Kecamatan Ngablak sebagai Kecamatan Proklim, yang menjadi puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup di Kabupaten Magelang. Acara digelar di Terminal Wisata Telomoyo, Desa Pandean, Ngablak, Senin (23/6/2025).
Advertisement
"Jadi sampah selesai di desa. Rumuskan itu. Kalau perlu, tahun depan, tidak ada truk sampah hilir mudik di Kabupaten Magelang. Di sini ada pengelolaan sampah terpadu, oke, mendorong pembentukan bank sampah, oke, tapi penting juga ditulis, desa selesai mengelola sampah," kata Grengseng.
BACA JUGA: 600 Atlet Bertarung dalam Kejuaraan Renang Pemula di Samapta Aquatic Stadium Magelang
Ia mengatakan kegiatan ini fokus pada penanganan sampah plastik, namun lebih dari itu juga perlu komitmen Kades sampai kepala DLH agar ke depan penanganan sampah menjadi fokus. Pada 2026 nanti beberapa desa akan menjadi prototipe desa penanganan sampah, dan jika tingkat keberhasilan 70% ke atas maka bisa diduplikasi daerah lain.
Grengseng mengungkapkan masalah sampah saat ini masih menghadapi kesadaran masyarakat yang belum terbentuk, yaitu masih abai terhadap sampah. Padahal, kawasan Borobudur Kabupaten Magelang sudah dicanangkan menjadi Kawasan Stratenis Pariwisata Nasional (KSPN) sehingga kebiasaan mengolah sampah menjadi keharusan.
Sampah selesai di desa, wujudnya adalah kesadaran pengelolaan sampah, outputnya tergantung potensi desa masing-masing. Ia mencontohkan pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar, maka sampah bisa mengisi bahan bakar alat pertanian.
"Tapi ini harus dikendalikan, tidak semua desa melakukan itu. Nanti kajian di DLH. Nanti ada sampah yang jadi pupuk organik, sampah dengan industri, bahan bakar hijau, maka bisa kita maksimalkan," katanya.
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Daerah Tertentu Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Abdul Haris yang hadir pada kegiatan itu, mengapresiasi pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sampah.
"Pemerintah telah menetapkan prioritas nasional posisi yang keenam dalam RPJMN yaitu membangun negara dari desa/ dari bawah untuk pertumbuhan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Tentu yang perlu ditingkatkan adalah kapasitas dari warga ini untuk terus berkarya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dan siap beradaptasi dengan perubahan lingkungan," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang Sarifudin menyampaikan tema peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025 tingkat Kabupaten yaitu Hentikan Polusi Plastik.
BACA JUGA: Bupati Temanggung Minta Pemerintah Kaji Ulang Kebijakan Zero ODOL
"Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini, untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong aksi nyata dalam mengurangi polusi plastik," ujarnya.
Pada acara tersebut juga diberikan sejumlah hadiah kepada para peserta yang mengikuti kegiatan aksi bersih sampah plastik, deklarasi Kecamatan Proklim, gerakan penanaman pohon dan peresmian bank sampah di Desa Pandean.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement