Advertisement
Wonosobo Jadi Magnet Wisatawan Muda, Diskusi PWI Sleman Ungkap Kunci Sukses Promosi Digital

Advertisement
Harianjogja.com, WONOSOBO – Pariwisata Kabupaten Wonosobo ternyata bukan hanya tentang keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga bagaimana promosi digital menjadi kunci sukses menarik jutaan pengunjung, khususnya generasi muda.
Hal ini terungkap dalam diskusi dan ramah tamah antara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Sabtu (28/6/2025).
Advertisement
BACA JUGA: Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Puluhan wartawan pengurus dan anggota SIWO PWI Sleman diterima langsung oleh Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Fatonah Ismangil, di Gedung TIC Taman Rekreasi Kalianget. Diskusi berlangsung interaktif, membahas strategi pengembangan destinasi, penyelenggaraan event, hingga tantangan promosi wisata daerah pegunungan.
Fatonah memaparkan data capaian sektor pariwisata yang mencatat kunjungan wisatawan mencapai 2.436.979 orang sepanjang tahun 2024, terdiri dari 2.435.569 wisatawan nusantara dan 1.410 wisatawan mancanegara.
“Mayoritas wisatawan adalah anak muda usia 17–25 tahun, mencapai 44 persen. Ini menunjukkan wisata Wonosobo yang bernuansa alam dan aktivitas fisik seperti pendakian sangat digemari generasi muda,” ujar Fatonah.
Tak hanya itu, 61% wisatawan memperoleh informasi destinasi melalui media sosial, menjadikan promosi digital sebagai ujung tombak penyebaran informasi.
“Kita sangat mengandalkan konten digita, foto, video, dan ulasan di media sosial. Ini terbukti efektif, meski Wonosobo tidak memiliki bandara atau akses kereta api langsung,” tambahnya.
Ketua PWI Sleman, Wisnu Wardhana, menyampaikan apresiasinya atas keterbukaan Pemkab Wonosobo dalam berbagi pengalaman promosi pariwisata.
“Kunjungan ini bagi kami bukan sekadar wisata. Kami ingin mengetahui bagaimana Wonosobo bisa dikenal luas di level nasional, meski lokasinya relatif jauh. Ini inspirasi yang perlu kami tularkan ke daerah lain,” ungkap Wisnu.
Fatonah menjelaskan data survei Dinas Pariwisata Wonosobo menunjukkan sebanyak 81% wisatawan datang untuk wisata alam seperti Khayangan Skyline, Bukit Sikunir, dan Telaga Warna.
Selain itu, 74% tujuan kunjungan murni untuk rekreasi, selebihnya sosial dan urusan bisnis. Adapun Durasi tinggal rata-rata 1,9 hari, dengan 56% pengunjung hanya berwisata sehari. Kemudian, Kuliner ikonik seperti Mie Ongklok, Carica, dan Tempe Kemul menjadi favorit wisatawan. Carica tercatat sebagai oleh-oleh paling populer (48%).
Selain apresiasi, wisatawan juga memberikan catatan untuk pengembangan pariwisata Wonosobo, mulai dari peningkatan fasilitas (41%), penataan estetika destinasi (29%), hingga harga tiket masuk yang lebih terjangkau (12%).
“Menariknya, survei mencatat 100% wisatawan ingin kembali ke Wonosobo, menunjukkan daya tarik kawasan ini tak sekadar tren sesaat,”pungkas Fatonah.
Diskusi ditutup dengan penekanan pentingnya kolaborasi antara media dan pemerintah daerah untuk terus mendorong promosi wisata berbasis konten kreatif yang tepat sasaran, khususnya menyasar generasi muda yang dominan aktif di dunia digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement