Advertisement

Petani di Magelang Sumringah Cabai Rawit Dibeli Rp65.000

Nina Atmasari
Minggu, 05 November 2023 - 05:17 WIB
Sunartono
Petani di Magelang Sumringah Cabai Rawit Dibeli Rp65.000 Teno, salah satu petani Dusun Susukan, Sukorejo, Tegalrejo, Kabupaten Magelang menunjukkan tanaman cabai rawit yang tumbuh kurang maksimal di sawah, Sabtu (4/11/2023). - Harian Jogja/Nina Atmasari

Advertisement

Harianjogja.com, MAGELANG—Harga cabai saat ini tinggi. Harga cabai rawit merah di tingkat petani mencapai Rp62.000 sampai Rp70.000 per kg tergantung kualitas cabai. Namun, saat harga tinggi, hasil panen cabai petani tidak maksimal karena tanaman kekurangan air.

Mantep, salah satu petani Dusun Tembang, Jambewangi, Pakis, Kabupaten Magelang menyebutkan saat ini harga cabai hasil panennya dibeli Rp65.000 per kg oleh pedagang cabai. “Alhamdulillah harga ini tinggi. Biasanya sekitar Rp30.000, bahkan pernah pas anjlok hanya Rp7.000 sekilonya. Tapi harga juga pernah naik sampai Rp100.000 beberapa tahun lalu,” katanya, Sabtu (4/11/2023).

Advertisement

BACA JUGA : Harga Cabai di Kota Jogja Mahal, Tembus Rp85 Ribu per Kilogram

Saat ini, ia menanam cabai seluas total satu hektare (ha). Tanamannya bervariasi usianya, karena tersebar di beberapa lokasi. Ada yang mulai tanam dan ada yang panen. Dengan harga jual yang ada saat ini, menurutnya sangat menguntungkan petani.

Biaya untuk menanam cabai setiap 1.000 meter persegi (0,1 ha) persegi mencapai Rp3 juta, yaitu untuk mencangkul, membeli mulsa, bibit, biaya tanam, obat hama hingga ongkos memetik. Sepanjang umur tanaman cabai yakni empat bulan, satu tanaman bisa menghasilkan 0,5 sampai 1 kg cabai.

“Harga saat ini menguntungkan petani. Harga cabai untuk bisa menutup biaya produksi adalah Rp30.000 per kg,” katanya.

Di saat harga tinggi seperti ini, petani tidak tidak bisa mendapatkan hasil maksimal. Penyebabnya, kemarau berkepanjangan mengganggu pertumbuhan tanaman sehingga hasil panen kurang baik.

Mugo Prayoga, petani cabai Dusun Muneng Warangan, Kragilan, Pakis mengungkapkan dari lahannya yang seluas 2,5 ha, hasil panen cabai tidak sampai 50 kg. “Cabainya kecil-kecil. Padahal kalau cabainya bagus, hasil panennya bisa lebih dari itu,” katanya.

Ia menyebutkan kawasan tersebut sudah enam bulan tidak turun hujan, sehingga tanaman cabai kekurangan air. Petani hanya bisa menunggu hujan turun untuk menyiram tanamannya.

Secara terpisah, Kabid Tanaman Pangan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Arifan Sasongko menyebutkan sepanjang 2023 sampai September, luas tanaman cabai rawit di Kabupaten Magelang mencapai 2.066 ha, cabai besar 82 ha dan cabai keriting 1.443 ha.

Ia menjelaskan El Nino merupakan salah satu fenomena alam yang cukup signifikan memberikan dampak kepada sektor pertanian. Fenomena El Nino ini menyebabkan berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia sehingga memicu terjadinya kekeringan. Tanaman membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan optimalnya, sebagaimana halnya dengan tanaman cabai.

“Kondisi ini menyebabkan sebagian petani memilih menunggu hujan untuk melakukan pertanaman cabai atau melakukan penundaan penanaman. Sehingga terjadi penurunan luas pertanaman cabai di wilayah-wilayah yang kekurangan air,” katanya.

Selain kekeringan, pada musim kemarau panjang ini juga memicu serangan hama yang cenderung meningkat. Kondisi ini dapat menyebabkan kegagalan panen.

Agar pertanaman dapat berhasil, Arifan berpesan agar petani menerapkan cara budidaya yang baik seperti penggunaan benih yang baik dan berkualitas, pengolahan lahan dengan memperhatikan pH tanah, pemberian pupuk yang sesuai dengan masa tumbuh tanaman, menjaga ketersediaan air.

BACA JUGA : Harga Cabai Tembus Rp60.000 per Kilogram, Pemkot Solo Gelar Koordinasi

“Serta pengendalian OPT dengan prinsip PHT, yaitu budidaya tanaman sehat, pelestarian dan pendayagunaan peran musuh alami, pemantauan lahan secara rutin,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jelang Purna Tugas, Kaper BKKBN DIY Paparkan 7 Quick Wins Penurunan Stunting di DPRD

Jogja
| Sabtu, 18 Mei 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia

Wisata
| Selasa, 14 Mei 2024, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement