Advertisement
The Zayed Foundation Akan Bantu Kopi Temanggung Masuk Pasar Ekspor

Advertisement
Harianjogja.com, TEMANGGUNG—Setelah melihat potensi produksi Alpukat dan Gula Aren di Desa Peron, Limbangan, Kendal pada Senin (7/7/2025), tim The Zayed Foundation melanjutkan kunjungan ke Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Selasa (8/7/2025). Rombongan dari Abu Dhabi tersebut ingin melihat langsung produksi Kopi Temanggung dan sekaligus ingin membantu pengembangan produksi dan pemasaran kopi ke sejumlah negara.
Rombongan tiba di Desa Tlahab sekitar pukul 11.00 WIB. Tim yang datang ke Temanggung masih sama dengan sebelumnya di antaranya Mohanna Obaid Almheiri sebagai Deputy Director General The Zayed Foundaton; Abdulaziz Al Zaidi, Acting Projects and Programs Division Manager; Mohammad Amin, Director of Strategic Partnerships; Fatima Al Harthi, Director of Strategic Development; Arash Amai, Advisor; Mansour Al Blooshi, Deputy Office Coordinator.
Advertisement
Tim dari Abu Dhabi didampingi oleh Tim Jokowi dan Relawan Alap-Alap Jokowi (AAJ) yang sejak awal menjalin komunikasi intensif dengan petani Kopi Temanggung di Desa Tlahab. Mereka disambut oleh tokoh masyarakat Desa Tlahab, Koordinator Kluster Kopi Temanggung, Tuhar dan para petani kopi. Rombongan The Zayed Foundation menyempatkan meninjau lahan kopi milik petani. Mereka berdialog mengenai kendala yang dihadapi para petani Desa Tlahab.
BACA JUGA: Viral Penumpang KA Sancaka Dilempar Batu di Jalur Daop 6 Jogja, Pelaku Belum Tertangkap
Rombongan juga melihat proses pengeringan, roasting kopi dan sekaligus mencicipi kopi. Koordinator Kluster Kopi Temanggung, Tuhar mengatakan tim The Zayed Foundation sangat tertarik dengan pengembangan kopi Temanggung. Terlebih lagi di Temanggung sudah ada kluster sehingga respons mereka sangat bagus. “Mereka juga sempat mencicipi kopi dan sangat menikmati cita rasa kopi di sini [Temaggung],” ujar Tuhar.
Tuhar mengatakan tim The Zayed Foundation berjanji akan berkolaborasi dan bekerja sama dalam pengembangan produksi kopi Temanggung. Mereka akan melakukan pendampingan kepada petani, membantu memberi edukasi dalam perawatan, budidaya kopi agar kualitasnya bagus dan produktivitas semakin meningkat. Jika kualitasnya bagus, harapannya bisa terserap pasar luar negeri.
“Kalau kualitas kopinya bagus, kami berharap bisa masuk pasar ekspor. Alhamdulillah mereka [tim The Zayed Foundation] mau membantu. Ini tidak lepas dari bantuan Bapak Jokowi yang beberapa waktu lalu datang ke Posong untuk melihat produksi kopi dan melihat langsung lahan pohon kopi,” kata Tuhar yang juga tokoh dari Kelompok Tani Daya Sindoro, Desa Tlahab.
Peran Jokowi
Pegiat Kopi Posong Desa Tlahab, Ibnu Mufti Himawan mengaku para petani kopi senang dengan kedatangan tim dari The Zayed Foundation yang akan membantu budidaya pasca panen. Dengan kedatangan dari Abu Dhabi tersebut akan menambah semangat para petani kopi Temanggung yang memiliki lahan sekitar 12.000 hektare. Ibnu menyebut produksi kopi di Temanggung sebesar 3 ton per hari dengan masa panen tiga bulan. “Jadi produksinya ada sekitar 9.000 ton untuk petik merah,” kata Ibnu.
Dia berharap, dengan adanya pendampingan dari The Zayed Foundation hasil produksi kopi Temanggung bisa diserap dan kopinya bisa berkualitas ekspor. “Tadi disampaikan oleh tim Zayed Foundation agar petani bisa menanam kopi, meningkatkan produktivitas kopi meningkatkan kualitas produksi kopi. Kalau sudah bagus kualitasnya, harapannya masuk pasar ekspor,” kata Ibnu.
Ibnu menambahkan, kunjungan tim The Zayed Foundation ke Temanggung tidak lepas dari peran mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Petani kopi di Desa Tlahab mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang pada pertengahan Desember 2024 lalu mengunjungi Desa Tlahab dan berdialog dengan petani kopi dan selanjutnya membuka pintu dengan The Zayed Foundation.
“Saat datang ke Tlahab, beliau [Jokowi] mendengarkan permasalahan dan kendala yang dihadapi petani sekaligus memberikan solusi. Beliau juga membantu petani dengan membangunkan dryer dom untuk pengeringan biji kopi. Tim Pak Jokowi juga intensif berkomunikasi dengan petani dan hingga akhirnya rombongan Zayed Foundation datang langsung ke Tlahab untuk pengembangan kopi Temanggung. Peran Pak Jokowi sangat besar bagi kami,” ungkap Ibnu.
Ekonomi Komunal
Sebelumnya ke Temanggung dan Kendal, mantan Presiden Jokowi juga melihat potensi di Banjarnegara dan Mangkang, Kota Semarang. Di Banjarnegara, Jokowi meninjau pengelolaan sampah plastik yang diubah menjadi bahan bakar, Petasol. Sedangkan di Mangkang, Kota Semarang, Jokowi mendorong ketahanan pangan yakni budidaya padi lahan payau dengan varietas Biosalin. Di dua tempat tersebut Jokowi terus memberi perhatian dengan menerjunkan tim dan memberikan bantuan dua unit traktor kepada kelompok Tani Sumber Rejeki di Mangkang.
BACA JUGA: DPRD DIY Bahas Sejumlah Raperda Strategis
“Saya dengar juga bahwa Pak Jokowi tertarik ke NTT guna melihat langsung budidaya rumput laut untuk pasar Filipina. Sebelum ke NTT tampaknya Beliau ingin memastikan empat wilayah baik Kendal, Temanggung, Mangkang dan Banjarnegara ini nyetel dulu secara bisnis. Setelah itu baru melanjutkan ke wilayah lain. Manajemen kerja Beliau sistematis dan memiliki fundamental keberlanjutan ke depan. Fokus pemberdayaan ekonomi komunal," ujar Wasekjen AAJ, Ngatno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Khawatir dengan Dampak Lingkungan Akibat Pertambangan Tanah, Warga Pantog Kulon Mengadu ke DPRD Kulonprogo
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Advertisement
Advertisement