Bawaslu Ingatkan Masyarakat Jangan Habiskan Energi untuk Kampanye
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG—Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magelang mengingatkan masyarakat agar tidak menghabiskan energi untuk berkampanye. Masih ada agenda besar yang harus dihadapi yang juga membutuhkan energi yaitu pemungutan dan penghitungan suara.
Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, Habib Shaleh mengungkapkan menjelang akhir masa kampanye ini, ia mengajak pelan-pelan untuk menggeser perjatian pada puncak Pemilu, yaitu pemungutan dan penghitungan suara.
Advertisement
“Aktivitas kampanye jangan sampai habiskan energi. Ingat, masih ada hal besar yang akan kita hadapi. Maka secara pelan-pelan kita arahkan dan geser perhatian kita pada puncaknya,” katanya, dalam kegiatan Mitigasi Kerawanan Pemungutan Dan Penghitungan Suara, di Mertoyudan, Senin (5/2/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh Panwascam, perwakilan partai politik, stakeholders terkait, organisasi masyarakat dan pemantau pemilu.
Saat ini, tahapan penyelenggara pemilu adalah distribusi logistik. Setelah itu, petugas lalu menyiapkan pendirian tempat pemungutan suara (TPS). Habib menegaskan agar pendirian TPS tidak di lokasi yang dilarang.
Ada satu TPS di Kabupaten Magelang yang baru saja terdampak tanah longsor yaitu TPS 7 di Dusun Kopen, Desa Gantang, Sawangan. TPS itu menjadi tempat memilih warga dua dusun yaitu Dusun Sintok dan Dusun Kopen. Akibat longsor tersebut, akses jalan warga Dusun Sintok dan Dusun Kopen ini terputus. “Ini perlu koordinasi agar TPS dipindah,” kata Habib.
BACA JUGA: Awasi Pemilu 2024, Bawaslu Magelang Gunakan Filosofi Candi Borobudur
Ia juga menyebutkan ada 153 TPS di Kabupaten Magelang yang rawan bencana erupsi Gunung Merapi karena berlokasi di kawasan rawan bencana (KRB) III. Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga dan terjadi beberapa kali guguran lava pijar. Di KRB III wilayah Kabupaten Magelang itu terdapay 31.944 pemilih dan berpotensi direlokasi jika terjadi erupsi Gunung Merapi.
“Kami sudah bersurat pada KPU dan BPBD Kabupaten Magelang terkait hal ini supaya ada kesiapan petugas TPS. Para petugas TPS banyak orang baru sehingga perlu disiapkan persepsi dan pemahaman yang sama, sehingga bisa menegakkan Pemilu sesuai aturan. Petugas TPS adalah ujung tombak pemilu, maka menggeser perhatian dari kampanye ke persiapan pemungutan suara ini menjadi penting,” tutur Habib.
Peneliti senior Sindikasi Pemilu Demokrasi, Dian Permata petugas Pemilu diminta untuk menyiapkan titik daya tahan yaitu pada Selasa (13/2) sampai pukul 23.30, pada Rabu (14/2) mulai pukul 06.30 dan pada Kamis (15/2) mulai pukul 06.00 sampai 12.00. “Itu adalah waktu-waktu titik fokus sehingga petugas perlu menjaga kesehatan,” katanya.
Ia mengatakan kesiagaan pada hari pemungutan dan penghitungan suara bisa dilakukan sejak jauh-jauh hari sebelumnya, dengan mencari data, seperti potensi becana alam, sinyal telepon dan internet, listrik dan lokasi TPS serta potensi pemungutan suara ulang (PSU) dan pemungutan suara lanjutan (PSL).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Afnan-Singgih Pilih Santai Bersama Mas Marrel di Masa Tenang Pilkada Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement