Advertisement

Terima Tawaran Pak Basuki, Gus Yusuf Akan Buka Pondok Pesantren di IKN

Nina Atmasari
Rabu, 25 Juni 2025 - 05:27 WIB
Sunartono
Terima Tawaran Pak Basuki, Gus Yusuf Akan Buka Pondok Pesantren di IKN Pengasuh Pondok Pesantren API Syubbanul Wathon Tegalrejo, Kabupaten Magelang, M Yusuf Chudlori. - Harian Jogja/Nina Atmasari

Advertisement

Harianjogja.com, MAGELANG—Pengasuh Pondok Pesantren API Syubbanul Wathon Tegalrejo, Kabupaten Magelang, M Yusuf Chudlori akan membuka pondok pesantren di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Ponpes ini akan dikolaborasikan dengan pendidikan formal berupa SMK.

Yusuf Chudlori yang akrab disapa Gus Yusuf ini mengungkapkan sekitar sebulan lalu dirinya diundang Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono untuk bersilaturahmi di IKN.

Advertisement

"Saya ditawari. IKN itu kan fasilitas sudah hampir lengkap. Tidak hanya saya sendiri, tapi beberapa lembaga pendidikan diundang, ada beberapa yang lain, nah dari pesantren kita, Syubbanul Wathon, untuk meramaikan, beberapa fasilitas bisa dimanfaatkan, seperti asrama santri," kata Gus Yusuf, ditemui di sela Halaqoh Kiai & Alim Ulama Nusantara, di Pondok Pesantren API Syubbanul Wathon Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Senin (23/6/2025).

BACA JUGA: Bupati Magelang Bertekad Tuntaskan Masalah Sampah di Tingkat Desa

Gus Yusuf pun menerima tawaran tersebut dan rencananya akan menggunakan asrama sebagai pondok pesantren selama satu hingga dua tahun ke depan. Selama itu, ia akan membangun asrama sendiri untuk digunakan sebagai ponpes ke depan.

Ponpes Syubbanul Wathon di IKN ini nantinya akan ditujukan bagi masyarakat sekitar. Ponpes ini akan dikolaborasikan dengan sekolah formal jengang SMK dengan jurusan yang sesuai kebutuhan IKN. Ia mengatakan selama 10 hingga 20 tahun ke depan, IKN masih akan melakukan konstruksi pembangunan.

Jadi, Ponpes Syubbanul Wathon sekaligus akan membuka SMK jurusan konstruksi, alat berat serta perhotelan (hospitality). "Karena IKN sekarang jadi destinasi wisata. Banyak hotel baru muncul, itu butuh tenaga kerja, nanti masyarakat sekitar kita latih skill-nya melalui SMK, sedangkan karakter dan akhlaknya melalui pesantren. Agar masyarakatnya sekitar bisa terserap dan berpartisipasi langsung," paparnya.

Tenaga pendidik di pesantren tersebut nantinya akan diambilkan dari Ponpes Syubbanul Wathon Tegalrejo dan melibatkan alumni yang ada di sekitar IKN. Adapun untuk pengajar SMK, Gus Yusuf akan melakukan rekruitmen.

Saat ini, Ketua DPW PKB Jawa Tengah ini masih menunggu proses penyusunan MoU dengan pengelola IKN. Ia menargetkan pada bulan depan MoU sudah akan selesai dan akan langsung dilanjutkan persiapan-persiapan. Untuk sekolah formalnya, akan dibuka untuk tahun ajaran 2026.

Tahap awal sekolah di IKN ini akan menerima 200 siswa. Untuk ponpes, kurikulum pendidikan akan disamakan dengan Ponpes API Syubbanul Wathon Tegalrejo.

Gus Yusuf menyebutkan saat ini Ponpes API Syubbanul Wathon Tegalrejo telah memiliki 16.000 santri mulai tingkat PAUD, Tsampai sekolah tinggi, dan mayoritas adalah santri salaf ataunonkurikulum dinas maupun Kemenag, sehingga santri fokus mempelajari agama sesuai program pondok pesantren.

Santri Ponpes Syubbanul Wathon Tegalrejo ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga dengan adanya ponpes di IKN, nantinya para santri yang berasal dari daerah yang dekat IKN bisa memilih kampus di IKN.

MBG Pesantren

"Harapan kita agar murid nanti bisa kesana tapi untuk tiga tahun pertama [ponpes di ikn] untuk masyarakat sekitar IKN," kata Gus Yusuf.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan ada 3 fungsi paling besar dari pesantren, yaitu santrinya akan diberi makan, minimal satu kali sehari dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Selanjutnya, jika ada yang membangun satuan pelayanan maka BGN akan memberi insentif untuk penggunaan fasilitasnya, dan terakhir adalah pasokan bahan baku untuk MBG.

BACA JUGA: Kapolres Temanggung Belum Akan Menindak Truk ODOL

"Bisa saja setelah salat tahajud, lanjut salat subuh, lanjut ngaji, paginya dua jam santri ke lapangan nanam beternak, siangnya sekolah, menghapal Quran, sorenya jam empat sampai jam enam ke lapangan menyiapkan kebutuhan untuk masak memasak. Jadi gizinya dapat, uang operasionalnya dapat, produktivitas wilayahnya juga dapat. Semua bermanfaat untuk pengembangan masyarakat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Lokasi Penjemputan Penumpang Bus Sinar Jaya Rute Malioboro ke Pantai Baron Gunungkidul Hari Ini Rabu 25 Juni 2025

Jogja
| Rabu, 25 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

alt

Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi

Wisata
| Sabtu, 21 Juni 2025, 17:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement