Advertisement

25 Tim Berlomba Kreasikan Ikan Beong dalam Masakan Selain Mangut

Nina Atmasari
Rabu, 23 Oktober 2024 - 13:37 WIB
Sunartono
25 Tim Berlomba Kreasikan Ikan Beong dalam Masakan Selain Mangut Para juri beong menilai kuliner beong dalam lomba Autenthic Culinary Competition, di Pendopo TIC (Tourist Information Center) Wanurejo Borobudur Kabupaten Magelang, Selasa (22/10/2024). - Ist/dok BPC PHRI Kabupaten Magelang

Advertisement

Harianjogja.com, MAGELANG—Sebanyak 25 tim berlomba mengkreasikan ikan beong menjadi menu sajian yang lezat dan menggugah selera, dalam “Authentic Culinary Competition” yang digelar di Pendopo TIC (Tourist Information Center) Wanurejo Borobudur Kabupaten Magelang, Selasa (22/10/2024).

Lomba ini digelar Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang berkolaborasi dengan BPC PHRI Kabupaten Magelang. Tema lomba adalah memasak kreasi ikan beong, yang merupakan kuliner khas Kabupaten Magelang.

Advertisement

Para peserta merupakan junior cook atau cook helper dari hotel dan restoran yang ada di Kabupaten Magelang. Setiap tim terdiri dua orang.

BACA JUGA : Ajak Masyarakat Makan Ikan untuk Atasi Stunting, PKK DIY Gelar Lomba Masak Serba Ikan

Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan Dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Mulyanto, yang diwakili kepala Bidang Pemasaran dan Eknomi Kreatif, Zumrotun Rini menuturkan, kompetisi masak ini bertujuan meningkatkan promosi untuk pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Magelang terutama di sektor kuliner.

“Karena ini baru awal, harapannya event ini bisa diadakan lebih besar lagi. Kali ini masih tahap se-Kabupaten Magelang, kedepan event ini diharapkan bisa sampai keluar daerah. Misalnya di tingkat Kedu atau Provinsi dimana dapat menjangkau PHRI di tingkat yang lebih tinggi,” katanya.

Ketua BPC PHRI Kabupaten Magelang, Usep Syarifudin mengatakan, dipilihnya menu berbahan dasar ikan beong ini karena ikan tersebut merupakan ikan yang otentik atau khas dari Kabupaten Magelang. Namun menu yang disajikan, tidak boleh di mangut. Hal itu dimaksud agar peserta dapat lebih kreatif dalam mengkreasikan masakannya.

“Karena beong merupakan makanan khas dari Kabupaten Magelang, yang sering dibuat mangut. Maka agar peserta lebih kreatif, harus menyajikan menu selain mangut supaya menambah variasi menu beong selain mangut,” ucapnya.

BACA JUGA : Konsumsi Ikan di Bantul Diklaim Terus Meningkat

Hasilnya ternyata luar biasa. Ini terbukti dari beragamnya menu yang dihasilkan peserta. Peserta dengan nilai terbaik membuat menu dengan nama Beong Thai Green Curry dari Sekar Kedhaton Restaurant. Juara kedua dari Sunsetfalls Gardens & Resort memasak beong dengan kreasi Baran Kuta Selatan. Juara ketika adalah Resto Manohara TWC yang memasak menu beong dengan citarasa kecombrang dan nasi bintul menjadi Nasi Bintul Beong Honje.

Juara Harapan 1 adalah Resto Janji Hati Borobudur yang mengkreasikan daging beong menjadi Aglio Olio Kecombrang, Juara Harapan 2 Dbrajan Cafe & Resto membuat Steamed Beong dan Juara Harapan 3 Enam Langit by Plataran membuat kreasi Beong Bambu Bumbu Genep.

Aspek yang dinilai dari lomba tersebut terutama adalah rasa, yaitu bagaimana peserta menyajikan makanan bercitarasa enak dari penilain juri. Selain itu, aspek lain yaitu kreativitas penciptaan menu baru, penyajian serta proses pembuatan menu. Di antara dewan juri yang dihadirkan ada dua orang chef dari hotel serta resto ternama di Magelang dan Jogja.

Usep Syarifudin mengatakan kegiatan tersebut mendapat antusias yang sangat baik. Ini terbukti dengan saat dibukanya pendaftaran lomba ada sekitar 25 peserta yang mendaftar. Jumlah tersebut bahkan melampaui target yang hanya 20 peserta saja.

"Kami berharap event ini nantinya akan menjadi agenda rutin setiap tahun. Ke depannya akan dibuat lebih menarik lagi, supaya mendatangkan para wisatawan untuk datang berkunjung ke borobudur ataupun ke Kabupaten Magelang," katanya.

Menurutnya lomba kreasi menu ini merupakan langkah awal yang masih tergolong kecil karena bersifat internal. Ke depan ia berharap dari juara lomba ini bisa mewakili PHRI dengan mengadakan lomba lintas asosiasi atau bisa menjangkau lebih banyak lagi.

Ketua Daya Tarik Wisaya (DTW) Kabupaten Magelang, Edward Alfian menambahkan kuliner merupakan bagian dari pariwisata, sehingga semakin bervariasinya menu kuliner khas, akan meningkatkan daya tarik wisata di Kabupaten Magelang.

"Semakin banyak variasi menu kuliner khas, akan menambah daya tarik wisatawan untuk merasakan kuliner khas dalam berbagai sensasi rasa," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Perubahan Kementerian di Era Prabowo Berdampak ke Daerah, Begini Respons Pemkab Sleman

Sleman
| Rabu, 23 Oktober 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China

Wisata
| Kamis, 17 Oktober 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement