Advertisement
Untidar Ajak Tanam Pohon sebagai Wujud Sedekah Bumi Langit
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG—Universitas Tidar (Untidar) melakukan penanaman pohon sebagai dalam Pra-Dies Natalis ke-45. Kegiatan yang digelar di kebun Teaching Farm, Kampus Bandongan ini disebut sebagai wujud Sedekah Bumi Langit.
Rektor Universitas Tidar, Prof. Sugiyarto mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan dengan dengan menanam pohon. “Menanam pohon itu wujud peduli lingkungan. Contohnya menanam pohon buah, kita bisa melakukan konservasi air tanah, pangan dan yang terpenting adalah konservasi udara. Semakin banyak pohon maka banyak pula pasukan oksigen,” tuturnya, dalam kegiatan, Jumat (16/2/2024).
Advertisement
BACA JUGA : Untidar Jalin Kerja Sama Riset dengan Sejong University
Ia menyebut penanaman pohon sebagai sedekah bumi langit karena penanaman pohon menjadi sarana edukasi dan juga konservasi air, tanah dan juga pangan. Selain itu, hal yang terpenting adalah konservasi udara, karena dengan adanya penanaman pohon akan memberikan kontribusi udara yang baik.
Jenis pohon yang ditanam adalah buah-buahan seperti durian, manga, jeruk kecil, Nangka, alpukat, jeruk besar dan belimbing. Selain itu ada juga 10 bibit pohon beringin dan aren.
"Penanaman pohon buah-buahan merupakan tanggung jawab kita sebagai bagian dari ekosistem Magelang yang mungkin punya jenis buah yang kita coba koleksi di Kebun Bandongan sebagai edukasi dan konservasi," katanya.
Dalam kegiatan ini, Rektor juga me-launching Environmental and Disaster Management Center (EDM Center) atau disebut juga Pusat Studi Lingkungan dan Mitigasi Bencana Untidar.
"Sebenarnya hal ini [studi lingkungan] dirintis sudah cukup lama dan sudah bekerja sama dengan BPBD. Karena kita memiliki Untidar dengan lingkungan yang khas di tengah gunung, baik di gunung berapi maupun gunung sudah mati," tambah Rektor.
Ia ngatakan nilai potensi ke depan yang bisa dikembangkan dari lingkungan itu adalah potensi risiko bencana, maka secara akademis, Untidar nantinya akan melakukan penelitian-penelitian terkait dengan lingkungan hidup maupun potensi dan cara mengantisipasi.
Ketua EDM Untidar, Suwandoko menjelaskan Untidar melalui EDM, mendampingi masyarakat untuk mengkaji nilai-nilai khas lingkungan sekitar, memetakan potensi resiko bencana, penelitian lingkungan serta melakukan upaya mitigasi bencana.
"Magelang dengan kondisi geografis yang khas di tengah-tengah beberapa gunung pastinya memiliki lingkungan dan perencanaan mitigasi bencana yang perlu dikaji dan direncanakan dengan baik," katanya.
EDM Untidar dalam pelaksanaan programnya berkolaborasi dengan pemerintahan Kota dan Kabupaten Magelang, BPBD, DLH serta masyarakat sekitar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Sebabkan Banjir, Tumpukan Sampah di Bendung Pilang Sukoharjo bakal Disingkirkan
- Angka Pengguna Kontrasepsi Metode IUD, MOP dan MOW Rendah, Ini Penyebabnya
- Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Digelar Mei, Angkat Tema Soto
- Anggap Literasi Sebagai Panglima, Nyalanesia Gelar Festival Literasi Nasional
Berita Pilihan
Advertisement
Istri Joko Pinurbo Kenang Sosok Joko Pinurbo sebagai Pribadi yang Sederhana
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement